Sejarah Masuknya Vespa ke Indonesia

Advertisement
Advertisement
Sejarah Masuknya Vespa ke IndonesiaSeperti yang pernah kita bahas tentang perusahaan Piaggio yang di dirikan pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio yang awal mulanya Piaggio hanya menghasilkan atau memproduksi kapal, seiring berjalanya waktu Piaggio juga memproduksi lokomotif, rel, gerbong Kreta api, truck dan mesin. Perang dunia pertama juga mempengaruhi pengembangan perusahaan Piaggio yang memproduksi pesawat dimulai pada tahun 1917 pabrik Piaggio Pontedera di Pisa menjadi pusat memproduksi pesawat beserta komponen seperti baling - baling dan mesin pesawat. Sampai akhir perang Dunia kedua menjadi kelahiran fenomenal yaitu Vespa. Yang di pimpin oleh Enrico Piaggio dan di kawani oleh Insinyur Corradino D' Ascanio dengan produksi pertama yang menghasilkan seri MP5 dan MP6.

Sekarang kita membahas tentang masuknya Vespa ke indonesia, pada tahun 1960-an PT. Danmotor Indonesia menjadi wadah pengimpor(imporit) vespa di indonesia. apakah anda tau bahwa harga motor Vespa waktu itu setara dengan sebuah rumah tipe sederhana, dan sejak itu Vespa menjadi kendaraan paling populer dikalangan kendaraan bermotor.

Salah satu vespa yang paling populer di indonesia adalah Vespa Kongo, Vespa jenis ini mulai masuk ke indonesia dan menjadi hadiah dari pasukan Inggris untuk pasukan perdamaian Garuda Indonesia yang bertugas di negara Kongo, perbedaan vespa ini dengan vespa yang lain adalah vespa ini mengandung plat baja dan lebih kuat, namun vespa ini bukan buatan Itali melainkan buatan negaara Jerman.

Dalam sejarah dunia Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Awalnya, saat Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Mesir langsung mengadakan sidang menteri luar negeri negara - negara Liga Arab dan merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia dengan datang langsung ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta. Untuk membalas budi Mesir dan Liga Arab, Presiden Sukarno membalas pembelaan negara - negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada 1956 dan Irak pada April 1960.

Pada 1956 itu, ketika Majelis Umum PBB memutuskan menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.

KONGA II dikirim ke Kongo pada 1960 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 1.074 orang, bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei 1961.
KONGA III dikirim ke Kongo pada 1962 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 3.457 orang, terdiri atas Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur, bertugas hingga akhir 1963. Menpangad Letjen TNI Ahmad Yani pernah berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire) pada tanggal 19 Mei 1963.
Setelah menyelesaikan tugas perdamaian yang berat, Pasukan Garuda menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Vespa (sumber lain mengatakan ada juga penghargaan berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Di pasaran diketahui adanya vespa Kongo tahun 1963 untuk kontingen 2 dan 3. Kurang diketahui apakah kontingen 1 juga mendapatkannya, karena informasi semacam ini tidak mudah didapat. Yang menarik dan tidak diketahui banyak orang, pemberian vespa tersebut tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran dalam hal kepangkatan. Vespa berwarna hijau 150cc ditujukan bagi tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, disusul vespa berwarna kuning dan biru 125cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah.
Selain itu guna membedakan vespa tersebut dari vespa lain yang satu tipe, disematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya. Maka berseliweranlah vespa-vespa tersebut di jalan-jalan sehingga vespa dengan body belakang bulat tersebut dikenal sebagian masyarakat sebagai vespa Kongo, sementara sebagian lain justru menyamaratakan dengan nama vespa ndog (telur) karena bagian samping kanan kirinya bulat mirip telur. Baca tentang vespa antik.

Seperti itulah asal mula masuknya vespa ke Indonesia disamping menjadi penghargaan bagi pasukan perdamaian Kontingen Garuda I & II,sekaligus menjadi saksi sejarah perdamaian Dunia..

Advertisement